PuisiSURAT DARI IBUKarya : Asrul SaniPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun Halidamenegaskan surat tersebut tidak benar. "Itu sudah jelas palsu. Tidak perlu dipertanyakan lagi," tegas Halida. Kesimpulan: Klaim bahwa surat itu berasal dari Hatta kepada AR Baswedan, adalah salah. Faktanya, ini hoaks yang kembali beredar di tengah masyarakat. Informasi ini masuk kategori hoaks jenis imposter content (konten tiruan). kepadayang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. 201. Ibid., hlm , 28 . 202. CA. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam, terj. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang puisi akan banyak berbagai pendapat yang muncul mengenai puisi. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat. Bahasa yang dipergunakan oleh penyair harus dapat mewakili rasa dan pesan yang hendak disampaikan . Puisi juga merupakan hasil penggambaran tentang suatu hal yang diungkapkan melalui bahasa dan ekspresi yang mewakili perasaan sang penyair. Hal ini diperlukan agar para pembaca bisa masuk dan memahami dan merasakan kekuatan jiwa penulis yang akan disampaikan melalui puisi tersebut. Shahnon Ahmad dalam Pradopo 19936 mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut. 1 Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. 2 Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 3 Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. 4 Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya, dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur. 5 Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dari pendapat-pendapat para ahli, dapat kita simpulkan bahwa definisi puisi menurut mereka memiliki sebuah kesamaan yaitu pengungkapan ekspresi dan jiwa. Puisi itu tercipta karena pengalaman atau sebaliknya. Bisa dikatakan bahwa puisi adalah ekspresi dari segala pengalaman imajinatif yang dirasakan oleh manusia dalam hidupnya. Puisi dapat dikaji dengan menggunakan berbagai macam pendekatan. Salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk menganalisis puisi adalah teori yang diungkapkan oleh Abrams. Abrams membagi pendekatan itu menjadi empat, yakni 1. Objektif, suatu telaah dari sudut pandang karya itu sendiri. 2. Ekspresif, suatu telaah dari sudut pandang pengarangnya. 3. Mimesis, suatu telaah dari keterhubungan ide, perasaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, baik yang secara langsung atau pun tidak langsung. 4. Pragmatik, suatu telaah yang ditinjau dari sudut pandang pembaca atau penerima. Banyak orang yang menganggap pendekatan yang dikatakan oleh Abrams adalah pendekatan tradisional. Dikatakan tradisional karena sekarang pendekatan-pendekatang itu telah dikembangkan menjadi beberapa pengembangan. Pendekatan objektif telah dikembangkan menjadi pendekatan struktural yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah karya sastra. Pendekatan ekspresif telah dikembangkan menjadi psikologi sastra dan antropologi sastra. Pendekatan mimesis dikembangkan sehingga lahirlah pendekatan sosiologi sastra dan sastra marxis. Dan pendekatan pragmatik dikembangkan, lalu lahirlah pendekatan resepsi sastra dan hermeunetika. B. Rumusan Masalah Sebuah karya sastra, salah satunya puisi terkandung beberapa hal yang yang patut untuk dikaji, antara lain masalah tema, pendekatan, sudut pandang, dan tujuan diciptakannya puisi tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat diketahui rumusan masalah yang akan dikaji dalam puisi. Adapun rumusan masalah puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah sebagai berikut 1. Bagaimana struktur puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani? 2. Apakah pendekatan struktural cocok untuk mengkaji puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah yang berjudul Analisis Struktural Puisi surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah sebagai berikut 1. Mengetahui struktur puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani 2. Mengetahui cocok tidaknya pendekatan Struktural untuk mengkaji puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani D. Manfaat Penulisan Manfaat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut 1. Memberikan wawasan bagi guru bahasa Indonesia mengenai pembelajaran menganalisis puisi dengan pendekatan struktural. 2. Sumber pengetahuan bagi siswa melalui pembelajaran puisi. 3. Bagi penulis, memberikan sumbangan informasi bagi pemakalah dalam membuat makalah khususnya bidang sastra. BAB II KAJIAN TEORI Banyak pendapat tentang pengertian puisi, dan tidak ada orang yang dapat memberikan definisi puisi yang tepat. Pengertian-pengertian tersebut diantaranya dari Slamet Mulyana dalam Waluyo 1997 23 menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Wirjosudarmo dalam Pradopo 1987 5 mengatakan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh 1 banyak baris dalam tiap bait kuplet/strofa, suku karangan; 2 banyak kata dalam tiap baris; 3 banyak suku kata dalam tiap baris; 4 rima; dan 5 irama. Setelah melihat dari beberapa definisi puisi, Waluyo 1997 25 mengungkapkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. Menurut Suharianto 2005 12, puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra berbentuk puisi bersifat konsentrif dan intensif. Pengarang tidak menjelaskan secara terperinci apa yang ingin diungkapkannya, melainkan justru sebaliknya. Pengarang hanya mengutarakan apa yang menurut perasaan atau pendapatnya merupakan bagian yang pokok atau penting saja. Pengarang mengadakan konsentrasi dan intensifikasi atau pemusatan dan pemadatan. Konsentrasi dan intensifikasi tersebut dilakukan pengarang bukan hanya terbatas pada masalah yang akan disampaikan, melainkan juga pada cara menyampaikannya. Karena itu, penghematan unsur-unsur bahasa juga akan terasakan dengan jelas pada bentuk karya sastra ini Suharianto 2005 34-35. Kosasih 2003 207 menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa ynag ringkas namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam peristiwa atau kejadian dalam kehidupan yang diwujudkan melalui bahasa yang diperhalus dan diberi irama. Di samping itu, puisi juga dapat membangkitkan perasaan yang menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas atau secara umum bisa dikatakan menimbulkan keharuan. Dari pengertian puisi di atas, dalam puisi terdapat unsur yang berupa emosi, pemikiran, ide, imajinasi, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur menjadi satu Unsur-unsur Puisi Tema adalah gagasan pokok subject-matter yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya Waluyo 2003 17. Tema mengacu pada penyair. Pembaca sediki banyak harus mengetahui latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi tersebut. Karena itu, tema bersifat khusus diacu dari penyair, objektif semua pembaca harus menafsirkan sama, dan lugas bukan makna kias yang diambil dari konotasinya. Seperti halnya karya sastra prosa, fungsi puisi juga merupakan media untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarangnya. Dengan demikian puisi pun mempunyai tema atau pokok permasalahan. Hanya harus diakui, untuk mengetahuinya lebih sulit karena bentuk karya sastra ini umumnya menggunakan kata-kata kias atau perlambang-perlambang. Karena itu untuk mengetahuinya diperlukan kecerdasan dan kejelian kita sebagai pembacanya untuk menafsirkan kiasan-kiasan atau perlambang-perlambang yang dipergunakan penyair Suharianto 2005 38-39. Menurut Suharianto 2005 47 nada dan suasana seperti yang dirasakan, semata-mata bukan disebabkan oleh makna kata yang dipakai penyairnya, melainkan juga oleh dukungan pilihan bunyi kata-katanya. Bahkan unsur terakhir itulah yang terasa amat dominan, baik karena adanya asonansi-asonansi maupun aliterasi-aliterasi yang sengaja dipasang penyair secara horisontal maupun vertikal. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius sungguh-sungguh, patriotik, belas kasih memelas, takut, mencekam, santai,masa bodoh, pesimis, humor bergurau, mencemooh, kharismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya Waluyo 2003 37. Waluyo 2003 39-40 menerangkan bahwa puisi mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan dapat kita tangkapkalau puisi itu dibaca keras dalam poetry reading atau deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih membantu kita menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut. Perasaan yang menjiwai puisi bisa perasan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan menyesal. Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkappembaca setelah membaca puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isipuisi yang dikemukakan penyair Waluyo 2003 40. Semua karya sastra adalah struktur. Struktur yang dimaksud adalah setiap karya sastra memiliki unsur-unsur yang mempunyai sistem. Semua unsur itu saling berhubungan, saling menentukan, adanya hubungan timbal balik, dan terikat. Unsur-unsur itu tidak dapat berdiri sendiri, karena jika tidak ada satu unsur yang mendukung tidak akan tercipta sebuah karya sastra. Dalam pengertian struktur ini terlihat adanya rangkaian kesatuan yang meliputi tiga ide dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan ide pengaturan diri sendiri self-regulation. Analisis struktural sajak adalah analisis sajak ke dalam unsur-unsurnya dan fungsinya dalam struktur sajak dan pengurain bahwa tiap unsure itu mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur. Dengan kata lain, sebuah unsur tidak akan memiliki makna jika tidak disertakan dengan unsur yang lain. Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks. Karena itu, untuk memahami karya sastra sajak haruslah karya sastra sajak dianalisis. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, karya sastra merupakan perpaduan unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling berkaitan dan koheren. Untuk memahami sebuah sajak atau puisi, harus diperhatikan hubungan-hubungan antar unsur yang harus berkaitan, karena keterkaitan antar unsur itu sebagai bagian dari keluruhan karya sastra. Pendekatan struktural bertujuan membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh Teeuw, 1984 Pendekatan objektik adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima, struktur kalimat, tema, plot, setting, karakter, dan sebagainya. Yang jelas penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsur-unsur pembentuknya. Karena patokan pendekatan objektif sudah jelas, maka sering sekali pendekkatan ini di sebut dengan pendekatan struktural. 2. Pendekatan Ekspresif Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajianya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis Abrams, 1981 189. Informasi tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kajian dan apresiasi sastra. Penilaian terhadap karya seni ditekankan pada keaslian dan kebaruan Teew, 1984 163-165. Pendekatan ini dititik beratkan pada eksistensi pengarang sebagai pencipta karya seni. Sejauh manakah keberhasilan pengarang dalam mengekspresikan ide-idenya. Karena itu, tinjauan ekspresif lebih bersifat spesifik. Dasar telaahnya adalah keberhasilan pengarang mengemukakan ide-idenya yang tinggi, ekspresi emosinya yang meluap, dan bagaimana dia mengkomposisi semuanya menjadi satu karya yang bernilai tinggi. Komposisi dan ketepatan peramuan unsur-unsur ekspresif di sini akhirnya menjadi satu unsur sentral dalam penilaian. Karya sastra yang didasari oleh kekayaan penjelmaan jiwa yang kompleks tentunya mempunyai tingkat kerumitan komposisi yang lebih tinggi dibanding dengan karya sastra yang kering dengan dasar jelmaan jiwa. 3. Pendekatan Mimetik Pendekatan ini bertolak dari pemikiran bahwa karya sastra merupakan refleksi kehidupan nyata. Refleksi ini terwujud berkat tiruan dan gabungan imajinasi pengarang terhadap realitas kehidupan atau realitas alam. Hal tersebut didasarkan pandangan bahwa apa yang diungkapkan pengarang dalam karyanya pastilah merupakan refleksi atau potret kehidupan atau alam yang dilihatnya. Potret tersebut bisa berupa pandangan, ilmu pengetahuan, religius yang terkait langsung dengan realitas. Pengarang, melalui karyanya hanyalah mengolah dari apa yang dirasakan dan dilihatnya. Itulah sebabnya ide yang dituangkan dalam karyanya tidak bisa disebut sebagai ide yang original. Semuanya hanyalah tiruan mimetik dari unsur-unsur kehidupan nyata yang ada. Pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajianya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra Abrams, 1981 189. Sastra sebagai dokumen sosial. Kenyataan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang telah ditafsirkan sebelumnya dan yang dialaminya secara subjektif sebagai dunia yang bermakna dan kohern. Hubungan antara seni dan kenyataan merupakan interaksi yang kompleks dan tak langsung, yang ditentukan oleh konvensi bahasa, konvensi sosio-budaya, dan konvensi sastra. Teew, 1984 224-229 4. Pendektan Prangmatik Reseptif Pendekatan pragmatik memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Dalam kaitannya dengan salah satu teori modern yang paling pesat perkembangannya, yaitu teori resepsi. Pendekatan pragmatis dipertentangkan dengan pendekatan ekspresif. Subjek pragmatis dan subjek ekspresif, sebagai pembaca dan pengarang berbagi objek yang sama, yaitu karya sastra. Perbedaannya, pengarang merupakan subjek pencipta, tetapi secara terus-menerus fungsi-funsinya dihilangkan, bahkan pada gilirannya pengarang dimatikan. Sebaliknya, pembaca yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang proses kreativitas diberikan tugas utama bahkan dianggap sebagai penulis rewritten. Pendekatan pragmatik dengan demikian memberikan perhatian pada pergeseran dan fungsi-fungsi baru pembaca tersebut. Secara historis Abrams, 1976 16 pendekatan pragmatik telah ada tahun 14 SM, terkandung dalam Ars Poetica Horatius. Meskipun demikian, secara teoritis dimulai dengan lahirnya strukturalisme dinamik. Stagnasi strukturalisme memerlukan indikator lain sebagai pemicu proses estetis, yaitu pembaca Mukarovsky. Pada tahap tertentu pendekatan pragmatis memiliki hubungan yang cukup dengan sosiologi, yaitu dalam pembicaraan masyarakat pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan dan penyebarluasan, sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan. Dengan indikator pembaca dan karya sastra, tujuan pendekatan pragmatis memberikan manfaat terhadap pembaca. Pendekatan pragmatis secara keseluruhan berfungsi untuk menopang teori reseptif, teori sastra yang memungkan pemahaman hakikat karya tanpa batas. Pendekatan pragmatis mempertimbangkan implikasi pembaca melalui berbagai kompetensinya. Dengan mempertimbangkan karya sastra dan pembaca, maka masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui pendekatan pragmatis, diantaranya berbagai tanggapan masyarakat tertentu terhadap sebuah karya sastra, baik dalam kerangka sinkronis maupun diagkronis. Teori-teori postrukturalisme sebagian besar bertumpu pada kompetensi pembaca, sebab semata-mata pembacalah yang berhasil untuk mengevokasi kekayan khazanah kultural bangsa. BAB III PEMBAHASAN SURAT DARI IBU Karya Asrul Sani Pergi ke dunia anak-anaku sayang pergi ke hidup bebas! Sesama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari" Pendekatan Struktural Sebelum melangkah ke berbagai pendekatan dalam pengkajian sebuah puisi kita diharuskan menggunakan pendekatan awal dalam penelitian karya sastra, yaitu pendekatan struktural. Begitu juga dengan puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini terlebih dahulu akan dianalaisis dengan menggunakan pendekatan struktural yang terdiri dari empat hakikat puisi, yaitu tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat. a. Tema Tema merupakan gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam sebuah puisi yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Setelah pemuda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, dinyatakan dengan "Jika bayang telah pudar/dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku!" Pada bait terakhir, sang ibu meminta anaknya "pulang kembali ke balik malam untuk "bercerita tentang cinta dan hidupmu pagi hari". b. Perasaan Perasaan merupakan kehendak yang ingin diungkapkan oleh penyair. Perasaan juga mrujuk kepada isi hati sang penyair, bagaimana suasana hatinya saat membuat sebuah puisi. Perasaan yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ketegasan. Perasaan ketegasan terlihat pada bait ke-2, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan tersedia untuk mencapai cita-cita. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. c. Nada dan Suasana Nada merupakan sikap penyair terhadap para pembaca, sedangkan suasana merupakan keadaan jiwa yang ditimbulkan oleh puisi tersebut kepada para pembaca. Jika membaca puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani akan terlihat bagaimana nada yang akan dipakai saat mengucap larik-lariknya. Penulis merasakan nada sungguh-sungguh dan serius. Selain itu juga ada larik yang jika dibacakan sangat sesuai dengan nada haru, yaitu pada baris ke-20 yang berbunyi “Kita akan bercerita”, yaitu menggambarkan sang ibu dan sang anak saling menceritakan pengalamannya dan melepas kerinduan. Suasana dalam puisi ini juga menggambarkan suasana serius, yaitu pada baris ke-15 dan ke-16, yaitu “dan nahkoda sudah tau pedoman” dan “boleh engkau datang padaku!”. Keseriusan tersebut mengandung arti seorang ibu menyuruh anaknya pergi untuk mencapai segala cita-cita kemudian setelah cita-cita tercapai dan hidupnya telah sukses, maka si Ibu menyuruh anaknya kembali pulang. d. Amanat Amanat merupakan suatu hal yang mendorong penyair untuk menciptakan sebuah puisi. Dengan kata lain, amanat adalah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi buatannya. Amanat yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ini merupakan harapan ibu untuk anaknya dalam berjuang menyelami hidup dari tidak mempunyai apa-apa ilmu, harta benda dll sampai berhasil menjadi orang pintar, cerdas, sukses, kaya dll sesuai dengan cita-cita seorang anak, anak tersebut tidak melupakan keluarga dan ibunya, yang akhirnya akan kembali lagi bercengkrama dengan ibunya. Melalui puisinya, pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa Kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya berupa harta/uang. Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya. BAB IV PENUTUP Analisis struktural sajak adalah analisis sajak ke dalam unsur-unsurnya dan fungsinya dalam struktur sajak dan pengurain bahwa tiap unsur itu mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur. Dengan kata lain, sebuah unsur tidak akan memiliki makna jika tidak disertakan dengan unsur yang lain. Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani jika ditinjau dengan analisis struktural bertemakan pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Perasaan dalam puisi ini ketegasan, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan tersedia untuk mencapai cita-cita. Nada dan suasana dalam puisi ini adalah nada serius dan sungguh-sungguh. Amanat yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ini merupakan harapan ibu untuk anaknya dalam berjuang menyelami hidup dari tidak mempunyai apa-apa ilmu, harta benda dll sampai berhasil menjadi orang pintar, cerdas, sukses, kaya dll sesuai dengan cita-cita seorang anak, anak tersebut tidak melupakan keluarga dan ibunya, yang akhirnya akan kembali lagi bercengkrama dengan ibunya. Melalui puisinya, pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa Kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya berupa harta/uang. Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya. Analisis struktural cocok digunakan untuk mengkaji semua puisi, bahkan semua pendekatan yang akan dilakukan terhadap karya sastra harus menggunakan analisis struktural. Saran dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Untuk guru bahasa Indonesia hendaknya menggunakan analisi struktural untuk mengkaji semua puisi bahkan semua pendekatan yang kan dilakukan terhadap karya sastra harus menggunakan analisis struktural. 2. Untuk siswa dan pembaca, hendaknya mengikuti apa yang diamanatkan oleh puisi ini, yaitu bahwa kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. DAFTAR PUSTAKA E. Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung CV Yrama Widya Herman J. Waluyo. 2003. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta Erlangga Rachmat Djoko Pradopo. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta Gajah Mada University Press S. Suharianto. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Surabay SIC Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Bandung Pustaka Jaya. ArticlePDF AvailableAbstractThis study uses the object of the literary work of poetry "Surat Dari Ibu", by Asrul Sani by using structuralism studies. The purpose of this study is to describe the physical elements and mental elements as a whole which allows to provide new knowledge to the reader. This study uses a qualitative approach to the method of content analysis in poetry. The results obtained in the physical structure of the poem there are 2 dictions related to the choice of words used by the poet. Images / images found 3 images related to the human senses. In concrete words there are 2 related to the overall meaning of the word. There are 2 styles of language, namely comparative figure of speech and affirmation figure of speech. Rima uses free rhyme in his poetry. The last physical element is typography, the poet uses typography in upper and lower case letters and full punctuation in his poetry. The inner element contained in the poem Surat Dari Ibu”, Asrul Sani's first work, is the theme of finding a stanza related to the problems in poetry. Based on the tone found 2 tones. The inner element in feeling is found to be a sense of emotion and hope from a mother in the poem Surat Dari Ibu”, by Asrul Sani. The last inner element is the mandate, there is one message that the poet wants to convey through his poetry Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 125 Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” Karya Asrul Sani Syarifah Rahmah, Hidayah Budi Qur'ani Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia syarifahrahma qurani Abstract. This study uses the object of the literary work of poetry "Surat Dari Ibu", by Asrul Sani by using structuralism studies. The purpose of this study is to describe the physical elements and mental elements as a whole which allows to provide new knowledge to the reader. This study uses a qualitative approach to the method of content analysis in poetry. The results obtained in the physical structure of the poem there are 2 dictions related to the choice of words used by the poet. Images / images found 3 images related to the human senses. In concrete words there are 2 related to the overall meaning of the word. There are 2 styles of language, namely comparative figure of speech and affirmation figure of speech. Rima uses free rhyme in his poetry. The last physical element is typography, the poet uses typography in upper and lower case letters and full punctuation in his poetry. The inner element contained in the poem Surat Dari Ibu”, Asrul Sani's first work, is the theme of finding a stanza related to the problems in poetry. Based on the tone found 2 tones. The inner element in feeling is found to be a sense of emotion and hope from a mother in the poem Surat Dari Ibu”, by Asrul Sani. The last inner element is the mandate, there is one message that the poet wants to convey through his poetry. Keywords Literature, Poetry, Structuralism Studies Abstrak. Penelitian ini menggunakan objek karya sastra puisi “Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani dengan menggunakan kajian strukturalisme. Tujuan penelitian ini yakni medeskripsikan unsur fisik dan unsur batin secara keseluruhan yang memungkinkan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dalam puisi. Hasil penelitian yang diperoleh dalam struktur fisik puisi terdapat 2 diksi berkaitan dengan pemilihan kata yang digunakan oleh penyair. Imaji/ citraan ditemukan 3 imaji yang berkaitan dengan alat indera manusia. Pada kata konkret terdapat 2 yang berkaitan dengan pemaknaan kata secara menyeluruh. Terdapat 2 gaya bahasa yakni majas perbandingan dan majas penegasan. Rima menggunakan rima bebas didalam puisinya. Unsur fisik terakhir yakni tipografi, penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap dalam puisinya. Unsur batin yang terdapat dalam puisi Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani yang pertama yakni tema ditemukan satu bait yang berkaitan dengan permasalahan dalam puisi. Berdasasarkan nada ditemukan 2 nada. Unsur batin Institut Agama Islam Negeri IAIN Curup, Indonesia ISSN 2622-1810 p; 2622-1829 e volume 4, number 1, 2021 page 125-142 DOI 126 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 pada rasa ditemukan terdapat rasa haru dan harapan dari seorang Ibu yang ada didalam puisi Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani. Unsur batin yang terakhir yakni amanat, terdapat satu amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya. Kata Kunci Sastra, Puisi, Kajian Strukturalisme Pendahul uan Sastra merupakan ungkapan ekspresi seseorang terhadap suatu karya. Karya tersebut bisa berupa tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pengalaman, pendapat dan juga perasaan dari seorang pengarang sastrawan dalam bentuk imajinasi. Menurut para ahli lainnya menyeatakan bahwa sastra adalah sebuah tulisan indah yang mencatat sesuatu dalam bentuk bahasa dengan dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang-pendekkan serta diputar balikkan melalui alat bahasa Eagleton, 2010 4. Adapun menurut Mulasih 2017 52 mengungkapkan pendapatnya mengenai sastra yang dapat diartikan sebagai ekspresi manusia. Hal ini berguna untuk memberikan tulisan dengan rasa yang indah serta memberikan rasa kagum yang dapat dirasakan oleh pembacanya. Namun, permasalahannya adalah sering kali sebuah karya sastra belum mampu dinikmati serta dipahami oleh pembaca. Maka dari itu peneliti ingin meneliti puisi ini melalui pendekatan struktural supaya diharapkan pembaca akan lebih memahami isi dari puisi yang akan peneliti teliti secara mendalam. Terdapat banyak karya sastra salah satunya yang popular yakni puisi. Puisi merupakan karya sastra hasil dari ungkapan perasaan seseorang ataupun pengarang dengan menggunakan alat bahasa yang terikat. Penggunaan alat bahasa yang terikat ini bisa dengan irama, rima, matra, penyusunan lirik dan bait-baitnya, isi dalam puisi penuh dengan adanya makna serta bahasa yang dipakai dengan rasa yang indah namun juga ada beberapa sebagian puisi yang menggunakan bahasa kiasan didalamnya. Puisi sebagai salah satu karya sastra dapat dikaji maupun diteliti dari berbagai macam aspek seperti, puisi dapat dipelajari struktur dan unsurnya juga dapat dikaji dari jenis dan ragamnya, bisa juga dipelajari melalui sejaranya. Dalam penelitian sastra salah satunya ialah puisi terdapat beberapa jenis pendekatan yang dapat diterapkan dalam penelitian, diantaranya pendekatan struktural, pendekatan semiotik, Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 127 pendekatan objektif, pendekatan mimesis, pendekatan pragmatik, pendekatan ekspresif, pendekatan sosiologis, dan pendekatan religi. Sesuai dengan judul yang sudah dituliskan diatas maka pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan struktural. Menurut Pradopo 2012 14 pendekatan struktural sangatlah penting dalam menganalisis karya sastra. Karya sastra adalah kesatuan struktur, karya sastra disini menyatakan bahwa karya sastra merupakan susunan antara unsur-unsur yang terikat dan unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, jadi unsur-unsur karya sastra tidak berdiri sendiri namun saling berkaitan dan begantung satu sama lain. Terdapat dua unsur pembangun dalam puisi yang unsure fisik dan unsur batin, menurut Wahyuni dan Mohammad 2018 117 unsur fisik puisi merupakan unsur yang dapat dilihat nyata dengan mata, unsur fisik puisi terdiri atas diksi, citraan/imaji, majas, kata konkret, tipografi dan yang terakhir yaknirima. Diksi adalah pilihan makna yang dipilih pengarang agar kata yang digunakan tepat untuk mewakili perasaannya Sayuti, 2002;143. Citraan/imaji adalah terkait dengan penginderaan manusia seperti citraan penciuman, citraan perabaan, citraan gerak, citraan penglihatan serta citraan pengecap. Majas adalah adalah penggunaan bahasa yang digunakan dalam puisi yang bersifat seakan menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dan menggunakan bahasa yang figuratif Pradopo melalui Wiyatmi, 2006 64. Kata konkret adalah cara yang digunakan pengarang dalam mengartikan kata secara keseluruhan. Tipografi adalah tata letak, tata hubung atau tata baris dalam puisi Suharianto melalui Sayuti, 1985178 dan yang terakhir yakni rima, rima adalah dinamika suaratinggi rendahnya suara. Struktur batin puisi menurut Kamilah, dkk 2016 2 struktur yang mendirikan puisi dari dalam dan bisa juga disebut sebagai isi atau makna yang akan diungkapkan pengarang untuk pembaca, unsur batin puisi terbagi menjadi empat yakni tema, rasa, nada dan juga amanat. Tema adalah pemikiran yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui puisinya. Menurut Waluyo 1995121 rasa adalah sikap pengarang terhadap permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Nada adalah suatu tindakan kepada pembaca yang berhubungan dengan rasa 128 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 dan tema yang akan disampaikan pengarang dalam puisinya dan yang terakhir yakni amanat, menurut Waluyo 1995130 amanat adalah suatu pesan moral atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Permasalahan yang akan diangkat adalah menganalisis puisi secara mendalam dari segi unsur pembangunnya yang berguna agar pembaca dapat memahami isi puisi secara mendalam dengan pendekatan strukturalisme ini. Adapun penelitian terdahulu yakni pada peneltian “Analisis unsur diksi pada puisi padamu jua karya Amir Hamzah” yang diteliti oleh Muhamad Mahdar, dkk 2018. Penelitian ini berfokuskan pada unsur diksimelalui pendekatan struktural, Hasil penelitian dari “Analisis struktur diksi pada puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah” menunjukan hasil bahwa puisi yang dietliti memiliki pemilihan kata atau diksi yang di pandang memenuhi terciptanya struktur yang dipandang indah. Perbedaan antara penelitian “Analisis unsur diksi pada puisi padamu jua karya Amir Hamzah” dengan penelitian yang akan saya buat adalah jika penelitian terdahulu menganalisis hanya menggunakan unsure fisik yang berfokuskan kepada diksi, jika penelitian yang akan saya buat menganalisis secara menyeluruh yakni unsure fisik serta unsure batin. Penelitian terdahulu lainnya yakni “Analisis struktural pada puisi “Malu aku jadi orang Indonesia karya Taufiq Ismail pendekatan struktural” yang di teliti oleh Nori Anggraini, dkk 2020. Hasil dari penelitian yang didapatkan adalah terdapat unsur fisik dan unsur batin pada puisi “Malu Aku Jadi Orang Indonesia”. Dari hasil penelitian yang ada maka dari unsur fisik terdapat 5 diksi, 2citraan/imaji, 3 kata konkret, 2 gaya bahasa perbandingan dan gaya bahasa penegasan yang masing-masingnya memiliki bagian tertentu, terdapat 2 rima atau irama, dan yang terakhir yakni terdapat 2 tipografi. Sedangkan pada unsur batin yg telah diteliti maka dalah puisi ini terdapat satu tema, satu nada, tiga rasa dan satu amanat. Penggunaan diksi yang digunakan penyair menjadi unsur fisik yang mendominasi hasil dari penelitian ini, sedangkan pada unsur batin yang mendominasi adalah unsur batin rasa dalam puisi yang sebagaimana seorang pengarang menyampaikan rasa kepada pembaca melalui cara alat tulisan. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yakni pada objek penelitian karya sastra yang Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 129 berbeda. Kesamaan antara penelitian terdahulu dan sekarang yakni pada unsur fisik dan unsur batin sama-sama menggunakan pendekatan strukturalisme. Penelitian terdahulu lainnya yakni “Analisis struktural antologi puisi hujan lolos di sela jari karya Yudhiswara” yang diteliti oleh Gunta Wirawan 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang hasilnya menyatakan bahwa unsur fisik yang terdapat dalam kumpulan puisi “Hujan Lolos di Sela Jari” karya Yudhiswara saling berkaitan unsur satu dengan unsur lainnya satu sama lain dan berkaitan. Keterkaitan ini sifatnya membangun untuk membentuk kesatuan dari sebuah karya sastra yakni puisi. Unsur batin yang ada didalam kumpulan puisi “Hujan Lolos di Sela Jari” karya Yudhiswara merupakan ungkapan batin dari pengarang terhadap kehidupan nyata yang harus dijalani selama ini. Puisi yang ada dalam kumpulan ini mengenai proses kehidupan pengarang selama ini dalam pencariannya kepada Tuhan yang secara khusus hanya memunculkan persoalan tentang religi saja. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yakni pada objek penelitian karya sastra yang berbeda. Kesamaan antara penelitian terdahulu dan sekarang yakni pada unsur fisik dan unsur batin sama-sama menggunakan pendekatan strukturalisme. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulisan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian kali ini adalah Unsur pembangun apa saja yang terdapat dalam puisi “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani? Pentingnya penelitian ini adalah untuk mencari makna secara keseluruhan yang dapat memberikan manfaat pengetahuan baru kepada pembaca serta memberikan wawasan kepada pembaca mengenai kajian strukturalisme dalam puisi “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani sehingga pembaca lebih memahami puisi tersebut secara mendalam dan keseluruhan. Lalu tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur struktural apa saja yang terdapat dalam puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani ini. Adapun manfaat penelitian ini yakni memberikan peluang untuk melakukan telaah karya sastra secara lebih rinci dan mendalam serta diharapkan dalam penelitian ini bisa menambah pandangan dalam sebuah penelitian karya sastra di Indonesia khususnya pada penelitian puisi. 130 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Peneliti menganalisis puisi “Surat Sari Ibu” menggunakan pendekatan struktural. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif, metode ini bersifat deskriptif dan cenderung digunakan peneliti untuk menganalisis data, hal ini selaras dengan penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural menurut Syuhada 2019, Levi-Strauss merupakan pelopor dari teori strukturalisme yang menyatakan bahwa segala ilmu yang mempersoalkan mengenai struktur, yaitu cara bagian system-sistemnya saling berkaitan. Pendekatan struktural menekankan unsur yang membangun sebuah karya sastra, maka jika tidak ada analisis yang menggunakan struktural makna dari karya sastra tersebut tidak dapat sampai secara mendalam oleh pembaca. Menurut Pradopo 2012 14 pendekatan struktural yakni menganalisis sebuah karya sastra. Karya sastra disini menyatakan bahwa karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang saling terikat dan unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, jadi unsur-unsur karya sastra tidak berdiri sendiri namun saling berkaitan dan begantung satu sama lain. Peneliti juga menganalisis penelitian ini secara per-bait. Sumber data dari penelitian ini yakni pada puisi “Surat dari Ibu”, karya Asrul Sani dan mencari referensi-referensi jurnal yang selaras dengan penelitian ini namun, dengan objek karya sastra puisi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara 1 membaca puisi “Surat Dari Ibu” secara intensif, 2 menganalisis unsur fisik dan mendeskripsikannya, serta 3 menganalisis unsur batin dan mendeskripsikannya. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data deskriptif analisis. Menurut Sugiyono 2009; 29 deskriptif analisis yakni suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan makna secara mendalam kepada objek yang akan diteliti melalui data dan bukti yang sudah dikumpulkan. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 131 Hasil dan Pembahasan Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Pergi ke dunia luas anakku sayang pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam Rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas anakku sayang pergi ke alam bebas Selama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang kesarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nahkoda sudah tahu pedoman boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” Pada bait pertama makna yang bisa diambil adalah Ibu memerintahkan anaknya untuk mencari pengalaman dan menambah wawasannya, kata bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, maksud dari angin buritan adalah angin yang mendorong dari belakang ibu yang akan selalu mendukung 132 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 anaknya. Dari bait kedua ini bermakna bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, selagi masih muda dan masih kuat. Dan selagi pemikirannya masih belum penuh dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. Pada bait ke tiga makna yang bisa saya ambil adalah jika pengalaman sudah dirasa cukup saatnya anaknya itu kembali pulang dan yang pasti kedewasaan atau perasaan anak sudah kuat dan tau akan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama pergi kedunia luar itu, nahkoda yang dimaksud dalam baris ke 5 ini adalah nahkoda sangat lekat hubungannya dengan pemimpin kapal yang artinya jika di hubungkan dengan bait ini adalah anaknya diharapkan sudah tau tujuan dari hidupnya sendiri, jika sudah begitu sang anak boleh datang kepada sang ibu dan menceritakan seluruh pengalaman apa yang ia dapatkan selama ini. Dan pada bait terakhir makna yang bisa saya ambil adalah sang ibu meminta dan berharap anaknya itu pulang, kembali untuk beristirahat dan berkumpul bersama jika perjalanan dan tujuan hidup sudah tercapai kita keluarga saling bercerita tentang cinta dan perjalanan hidupnya pada pagi harinya. Jadi puisi ini menurut peneliti digambarkan orangtua apalagi Ibu pasti memikirkan anaknya dalam segi pendidikan untuk kehidupan/kesuksesan masa depannya dia dan juga menyuruh anaknya untuk bergaul dan mencari pengalaman sebanyak banyaknya untuk mengetahui bagaimana dunia luar itu dan Ibu selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya, karena selagi masih muda dan selama pemikirannya masih belum penuh dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. Jika pengalamannya sudah dirasa cukup dan diharapkan anaknya sudah tau tujuan dari hidupnya serta apa yang ia tujukan sudah tercapai sang anak boleh pulang kepada sang ibu dan menceritakan seluruh pengalaman apa yang ia dapatkan selama ini dan berkumpul bersama serta menceritakan semua perjalanannya di pagi hari. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 133 Unsur Fisik a Diksi Diksi adalah pilihan kata makna yang dipilih penyair agar kata yang digunakan tepat untuk mewakili perasaannya. Berikut analisis diksi dari puisi “Surat Dari Ibu”, karya Asrul Sani Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas “Selama hari belum petang” Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Pada bait ke dua ini ditemukan kata yang memiliki makna konotatif dan denotative. Kata yang memiliki makna konotatif adalah “Selama hari belum petang”, kata petangdisini memiliki makna kiasan umur tua. Sedangkan makna denotative disini dalam kata “Menutup pintu waktu lampau”, kata waktu lampau disini adalah makna sebenarnya seperti yang kita tau yakni bermakna masa lalu. Diksi yang ditemukan tersebut memiliki makna estetika yang memberikan kesan indah di dalam puisi ini. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Enre 1988 102 yang menyatakan bahwa diksi merupakan pilihan kata yang sesuai mewakili perasaan dan pikiran penyair yang ingin disampaikan melalui kalimat dalam puisi. b Citraan/Imaji Citraan/imaji adalah terkait dengan penginderaan manusia seperti citraan penciuman, citraan perabaan, citraan gerak, citraan penglihatan serta citraan pengecap. Didalam puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani, peneliti mendapat 3 imaji didalamnya. 134 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 1 Imaji penglihatan Imaji penglihatan merupakan imaji yang digunakan pengarang dengan menggunakan alat indra mata. Berikut bukti ditemukannya imaji penglihatan Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas “Selama hari belum petang” Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Dari bait ke dua diatas terdapat imaji penglihatan seperti pada kalimat “Selama hari belum petang” yang bermakna “selama anak belum menjadi tua” merupakan suatu gambaran yang dilakukan pengarang untuk mengajak pembaca seolah-olah sedang melihat sang anak yang belum menjadi tua. 2 Imaji pendengaran Imaji pendengaran merupakan imaji yang digunakan pengarang dengan menggunakan alat indra telinga. Berikut penjelasan adanya imaji pendengaran Kembali pulang, anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi “Kita akan bercerita” “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Dari bait ke empat diatas terdapat imaji pendengaran seperti pada kalimat “Kita akan bercerita, Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” merupakan sebuah gambaran yang digunakan pengarang untuk mengajak pembaca seolah-olah ikut serta dalam mendengarkan seorang Ibu dan anak yang sedang saling bercerita mengenai cinta dan kehidupan dari sang anak itu. 3 Imaji perabaan Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 135 Imaji perabaan merupakan imaji yang digunakan penyair dengan harapan pembaca juga ikut merasakan apa yang dirasakan di dalam puisi tersebut. Berikut analisis imaji pendengaran Kembali pulang anakku sayang “Kembali ke balik malam” Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Dari bait ke empat diatas terdapat imaji peraba seperti pada kalimat “Kembali ke balik malam!” yang penggambarannya adalah kembali ke rumah pulang untuk beristirahat dan berkumpul bersama-sama dengan anggota keluarga. Dengan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peryantaan selaras dengan apa yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang menyatakan bahwa Imaji/ citraan adalah gambaran yang ditimbulkan oleh sebuah kata/ frasa/ kalimat yang merupakan unsure dasar dari sebuah karya sastra prosa maupun puisi. c Majas Majas adalah adalah penggunaan bahasa yang digunakan dalam puisi dan bersifat seolah-olah menghidupkan atau menimbulkan makna konotasi dan menggunakan bahasa figuratif. 1 Majas perbandingan Majas perbandingan adalah majas yang digunakan penyair dalam membandingkan suatu objek ke objek lainnya. Berikut penjelasan adanya majas perbandingan - Majas personifikasi Majas personifikasi merupakan kata yang membandingkan benda mati seolah-olah dapat bergerak/bersikap layaknya manusia. Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas 136 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Selama hari belum petang Dan warna senja belum kemerah-merahan “Menutup pintu waktu lampau.” Pada bait ke dua, baris ke lima dalam kalimat “Menutup pintu waktu lampau” terdapat majas personifikasi karena makna dalam kalimat ini yakni kita tidak bisa kembali ke masa lalu mengandaikan berlaku seperti manusia menutup pintu. - Majas alegori Majas alegori adalah menyandingkan salah satu objek dengan kata kiasan Jika bayang telah pudar Dan elang laut pulang kesarang Angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri “Dan nahkoda sudah tahu pedoman” Boleh engkau datang padaku. Pada bait ke tiga, baris ke lima dalam kalimat “Dan nahkoda sudah tahu pedoman” terdapat majas alegori karena mengibaratkan jika nahkoda pemimpin pasti sudah tau tujuannya mau kemana, hal ini selaras dengan makna pada kalimat ini yang diibaratkanseorang anak sudah tau tujuan hidupnya mau kemana. 2 Majas penegasan Majas penegasan adalah bahasa yang mempunyai tujuan meningkatkan pengaruh ke pembacanya agar menyetujui sebuah perkataan/kejadian. - Majas anafora Majas anafora adalah pengulangan kata yang ada pada awal kalimat. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 137 “Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam” Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Pada bait ke empat, baris ke satu dan dua terlihat ada pengulangan “kembali” dalam kata ini, maka dari itu kalimat ini tergolong majas anafora. Dalam penjelasan diatas mengenai majas, penjelasan ini selaras dengan majas menurut KBBI yang menyatakan bahwa majas merupakan cara menggambarkan sesuatu dengan menyamakan/ menjajarkan dengan sesuatu yang lain. d Kata Konkret Kata konkret adalah cara yang digunakan pengarang dalam menjelaskansuatu kata secara menyeluruh. Berikut penjelasan adanya kata konkret “Pergi ke dunia luas anakku sayang Pergi ke hidup bebas” Selama angin masih angin buritan Dan matahari pagi menyinar daun-daunan Dalam Rimba dan padang hijau. Dari bait ke satu diatas terdapat kata konkret yakni memerintahkan anaknya untuk mencari pengalaman dan wawasan di luar sana, hal ini mempunyai makna yang konkret disetiap bait puisi ini. Dalam kutipan baris ke satu dan dua pada bait pertama tersebut diulang lagi katanya pada baris ke satu dan dua dalam bait ke dua. e Tipografi Tipografi adalah tata letak, tata hubung atau tata baris dalam puisi. Berikut analisis tipografi 138 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Di dalam puisi ini penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap. Hal ini terbukti dalam bait ke empat. Dari bait tersebut menjelaskan penggunaan huruf besar-kecil serta tanda baca yang jelas dan sering ditemukan didalam puisi tersebut. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Roy Brewer 1971 yang menyatakan bahwa tipografi adalah penataan dan pola halaman, cetakan, pengaturan, serta berbagai hal yang berkaitan dengan pengaturan hurufset. f Rima Rima adalah pengulangan bunyi, bisa di awal atau di akhir larik sajak yang saling berdekatan. Rima yang dipakai penyair dalam puisi ini merupakan rima bebas karena suku kata yang ditetapkan penyair adalah bebas. Dari penjelasan tersebut sejalan dengan pernyataan dari Zaidan ddk 1996 71 yang menjelaskan bahwa rima merupakan pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik maupun di akhir sajak yang saling berdekatan. Bunyi yang ber-irama dapat terlihat oleh tekanan, nada tinggi, maupun perpanjangan suara. Unsur Batin a Tema Tema adalah gagasan yang ingin disampikan pengarang kepada pembaca melalui puisinya. Kembali pulang anakku sayang Kembali ke balik malam Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 139 Makna dari kutipan ini adalah Ibu memohondan berharap anaknya itu pulang dan kembali ke rumah untuk beristirahat serta berkumpul bersama jika perjalanan dan tujuan hidup sudah tercapai kita keluarga saling bercerita tentang cinta dan perjalanan hidupnya pada pagi harinya. Dari kutipan puisi tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa puisi ini memiliki tema harapan dari sang Ibu yang menekankan pada harapan seorang Ibu yang ingin anaknya menggapai cita-citanya dan tidak lupa dengan orang tuanya. Dari penjelasan diatas maka hal ini sejalan dengan pendapat dari ensiklopedia sastra Indonesia yang menyatakan bahwa tema adalah gagasan, ide pokok, maupun permasalahan pokok yang digunakan sebagai dasar/ landasan dalam pembuatan cerita. b Rasa Rasa adalah tindakan pengarang terhadap permasalahan yang ada di dalam puisinya. Analisis rasa pada puisi Surat Dari Ibu karya Asrul Sani sebagai berikut Pergi ke laut lepas anakku sayang Pergi ke alam bebas Selama hari belum petang Dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau. Dari kutipan puisi diatas terdapat unsur rasa yang dituangkan pengarang pada saat itu adalah haru serta harapan dari seorang Ibu kepada anaknya, karena puisi ini menuangkan rasa seorang Ibu yang mengingingkan anaknya untuk mencari pengalaman dan menambah wawasan diluar sana, bebas yang dimaksud adalah kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, selagi masih muda dan masih kuat. Dan selagi pemikirannya masih belum di penuhi dengan beban permasalahan hidup yang kental dirasakan oleh orang yang sudah tua. 140 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 c Nada Nada adalah suatu sikap pembaca yang berhubungan dengan rasa dan tema yang akan disampaikan pengarang dalam puisinya. Pergi ke dunia luas anakku sayang Pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan Dan matahari pagi menyinar daun-daunan Dalam rimba dan padang hijau. Terlihat sekali dibait pertamanya makna tersirat dari bait pertama ini dapat menggambarkan nada yang dipakai pengarang yakni kesungguhan, keseriusan, keharuan, keikhlasan seorang Ibu melepaskan anaknya dengan tujuan mencari pengalaman dan menambah wawasan sang anak serta mengikhlaskan sang anak pergi kedunia luar untuk mencari pengalaman dan wawasan tersebut, entah dalam pendidikan, pengalaman pergaulan dan lain-lain, maksud dari angin buritan adalah angin yang mendorong dari belakang ibu yang akan selalu mendukung anaknya dengan harapan sang anak dapat menggapai cita-citanya. d Amanat Amanat adalah pesan moral/ nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui pesan tersirat didalam yang ada di puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani adalah ungkapan hati seorang Ibu melalui sebuah puisi yang berisi tentang harapan dan impian sang Ibu kepada anaknya agar anaknya mengetahui dunia luas selagi masih muda dan ada kesempatan mencari pengalaman setelah cukup mencari serta jika sudah suksesmeraih cita-citanya Ibu berharap supaya anaknya pulang dan selalu ingat orang tua. Hal ini seleras dengan dengan pendapat dari Rusiana 1982 74 yang menyatakan bahwa amanat adalah sebuah pesan moral atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastranya. Rahmah, Qur'ani Kajian Strukturalisme dalam Puisi “Surat dari Ibu” 141 Kesimpulan Hasil penelitian dari analisis di atas maka unsur fisik puisi berdasarkan diksinya ditemukan 2 diksi yang saling berkaitan dengan pemilihan kata yang digunakan oleh pengarang dalam puisnya. Pada iamaji/ citraan terdapat 3 imaji yang berkaitan dengan alat indera manusia. Berdasarkan pada kata konkret ada 2 yang berkaitan dengan pemaknaan kata secara menyeluruh. Sedangkan pada gaya bahasa ditemukan 2 gaya bahasa yakni majas perbandingan, terdapat 2 majas personifikasi dan majas alegori. Pada majas penegasan menemukan satu majas anofara dalam puisi. Jika rima penyair menggunakan rima bebas didalam puisinya. Unsur fisik terakhir yakni tipografi, penyair menggunakan tipografi huruf besar-kecil dan tanda baca lengkap dalam puisinya. Unsur batin yang terdapat dalam puisi ini yakni tema ditemukan satu bait yang berkaitan/ mengangkat permasalahan dalam puisi ini. Berdasasarkan nada ditemukan dua nada. Pada rasa ditemukan dua rasa yang ada didalam puisi. Unsur batin terakhir yakni amanat, terdapat 1 pesan yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya. Bibliografi Gunta Wirawan. “Analisis Struktural Antalogi Puisi Hujan Lolos di Sela Jari Karya Yudishwara”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1, No. 2 2016. Nori A dan Nurlaely A. “Analisis Struktural pada Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia, Karya Taufik Ismail Pendekatan Struktural. Jurnal Sasindo Unpam. Vol. 8, No. 1 2020. Sri dan Mohd H. “Analisis Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak Cerdas”. Jurnal Master Bahasa. Vol. 6, No. 2 2018. Muakibatul H. “Karakteristik Struktural-Semiotik Puisi-Puisi Karya D. Zawawi Imron”. Jurnal Litera. Vol. 12, No. 2 2013. Chikita dkk. “Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan Ajar”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4, No. 1 2019. Nursalim. “Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian Semiotik”. Jurnal Bahastra. Vol. 3, No. 1 2018. 142 ESTETIK Jurnal Bahasa Indonesia, vol. 4, no. 1, 2021 Muhammad M, dkk. “Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah”. Jurnal Parole. Vol. 1, No. 4 2018. Susri Inarti. “Analisis Intertekstual Puisi Dongeng Sebelum Tidur Karya Goenawan Mohamad”. Jurnal Metasastra. Vol. 6, No. 1 2013. Budi dan Dida F. “Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. Rendra”. Jurnal Parole. Vol. 2, No. 2 2019. Deden “Semiotika dalam Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono”. Jurnal Membaca. Vol. 3, No. 1 2018. Suyono Suyotno. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak. Yayasan Obor Indonesia. 2003. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this WirawanPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fisik dan struktur batin puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Hujan Lolos di Sela Jari karya Yudhiswara. Metode yang digunakan adalah deskriptif berbentuk kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis struktural. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa hal yang berkenaan dengan struktur fisik yakni, kumpulan puisi Hujan Lolos di Sela Jari karya Yudhiswara menggunakan struktur fisik kecuali metrum. Pada struktur batin sebagian besar bertema ketuhanan dan kemanusiaan. Perasaannya menunjukkan rasa religius. Nada atau sikap yang diperlihatkan melalui kata-kata yang lugas berupa kritik dan menasehati. Amanatnya adalah mengajak kepada kebaikan, mencegah kemunkaran sebagai cerminan beriman kepada InartiTujuan penelitian ini adalah membandingkan puisi “Dongeng Sebelum Tidur” karya Goenawan Mohamad dengan prosa yang memiliki kesamaan tema, yaitu mitos “Prabu Anglingdarma”. Dalam penelitian ini, penulis berupaya menemukan hubungan antara karya satu dan yang lainnya serta menemukan pengaruh antarkeduanya. Atas dasar itulah penelitian sastra bandingan ini berpindah dari karya satu ke karya lainnya dengan tujuan menemukan benang merah isi karya. Untuk mendekati objek kajian, penulis menggunakan pendekatan objektif. Adapun teori yang digunakan adalah teori strukturalisme dan poststrukturalisme. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat benang merah pemehaman antara puisi “Dongeng Sebelum Tidur” karya Goenawan Mohamada dan mitos “Prabu Anglingdarma”.AbstractThe research is aimed at comparing the poetry of entitled “ Dongen Sebelum Tidur” written by Goenawan Mohamad to the prose having similar theme entited “Prabu Angling Darma”. In the research, the writer tries to find correlation between one work with another. It also tries to find the influence in both. Based on that purpose, the comparative literary research is changed from one work to another intending to obtain the correlation in their content. To gain the object of the study, the writer applies objective approach. The theory in this research is structuralism and poststructuralism theory. From the research, it can be concluded that there is correlation in under- standing both Dongeng Sebelum Tidur Poetry and Prabu Anglingdarma AnggrainiNurlaely AuliaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur fisik dan batin puisi yang terdapat pada puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia yang bertema tentang kedaulatan rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis isi untuk menganalisis unsur fisik dan batin puisi. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan sebagai objek analisis menggunakan satu puisi dari buku kumpulan puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia yang berjudul Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Hasil penelitian yang didapatkan terdapat unsur fisik dan batin pada puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia. Temuan yang dari unsur fisik terdapat lima diksi, dua imaji, tiga kata konkret, dua gaya bahasa perbandingan dan gaya bahasa penegasan yang masing-masing memiliki bagian, terdapat dua rima atau irama, dan dua tipografi. Temuan dari unsur batin puisi terdapat satu tema, satu nada, tiga rasa dan satu amanat. Unsur fisik yang mendominasi dalam temuan penelitian adalah penggunaan diksi yang digunakan penyair, sedangkan unsur batin yang mendominasi adalah rasa dalam puisi bagaimana seorang penyair menyampaikan rasa kepada pembaca melalui HasanahThis study aims to describe structural-semiotic characteristics of D. Zawawi Imron’s poems. This study employed a qualitative descriptive hermeneutic analysis. The findings show that D. Zawawi Imron’s poems are characterized by 1 the diction comprising the use of concrete and connotative words related to natural, social, and spiritual environments; 2 figures of speech dominated by metaphors, followed by personifications and similes; 3 descriptive, periphrastic, paradoxical, symbolic, climactic, and ironical language styles; and 4 tactile, visual, dynamic, and auditory imagery. The diction contributes to the creationof figures of speech and language styles and both contribute to the imagery creation. The semiotic characteristics are related to empirical facts as follows 1 most poems are indices, 2 few poems are icons, and 3 no poem is a symbol. In the relationship between titles and contents of the poems, the titles serve as indices and icons for the contents, whilesymbols are only metaphorical words/ Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak CerdasW SriH Dan MohdSri dan Mohd H. "Analisis Fisik Dan Batin Puisi Anak Dalam Majalah Potret Anak Cerdas". Jurnal Master Bahasa. Vol. 6, No. 2 2018.Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan AjarC P P ChikitaChikita dkk. "Analisis Unsur Pembangun Dalam Kumpulan Puisi Segenggam Cinta Untuk Sang Maha Cinta Karya M. Saidati Sebagai Bahan Ajar". Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4, No. 1 2019.Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian SemiotikNursalimNursalim. "Simbolisasi Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dari Kajian Semiotik". Jurnal Bahastra. Vol. 3, No. 1 2018.Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir HamzahM MuhammadDkkMuhammad M, dkk. "Analisis Struktur Diksi Pada Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah". Jurnal Parole. Vol. 1, No. 4 2018.Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. RendraS BudiF Dan DidaBudi dan Dida F. "Analisis Semiotika Pada Puisi Barangkali Karena Bulan Karya WS. Rendra". Jurnal Parole. Vol. 2, No. 2 2019. Menyimpukan Isi Puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani Isi puisi Surat dari Ibu- dalam sebuah puisi, pasti akan ada kandungan maknanya. Terlebih puisi adalah karya sastra yang sangat padat, jadi isi puisi harus digali agar bisa dipahami isinya. Termasuk dalam memahami puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani yang ditulis pada 1948. Berikut ini adalah penjelasan secara rinci bait I-IV Puisi Surat dari Ibu beserta Isi kata-kata penunjuk yang terdapat dalam membahas secara rinci isi puisi Surat dari Ibu ada baiknya kita baca puisi yang terdapat pada halaman 104 Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII kurikulum 2013, ada baiknya kita pahami bagian bait-bait puisi puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia untuk SMP tersebut tidak jelas batas antara bait satu dengan bait lainnya. Maka dari itu, kita lihat dulu bait puisi Surat dari Ibu yang tepat. SURAT DARI IBUPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !Kembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”Asrul Sani, 1948Puisi Surat dari Ibu di atas sudah tepat pembagian baitnya. Tinggal menjelaskan isi masing-masing bait puisi di I Puisi Surat dari IbuPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang I puisi Surat dari Ibu menggambarkan harapan seorang Ibu agar anak-anaknya bisa memiliki wawasan yang luas. Dalam puisi tersebut disampaikan pergi ke dunia luas. Maksudnya memperluas cakrawala pengetahuan. Selai masih muda, digambarkan dalam kondisi masih pagi, selama matahari pagi menyinar. Jadi, masih banyak waktu untuk belajar. Isi Kata-kata Penunjuk dalam Puisidunia luas = memperluas pengalaman, wawasan, dan pengetahuan dari seluruh angin masih angin buritan = masih pagi, masih ada waktu untuk II Puisi Surat dari IbuPergi ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu kedua puisi Surat dari Ibu di atas menggambarkan harapan seorang ibu pada anaknya yang sudah beranjak dewasa. Terdapat kata selama hari belum petang maksudnya, sudah siang, tapi belum sore. Sudah dewasa tapi belum tua. Masih banyak waktu untuk pergi ke alam bebas. Maksudnya melakukan banyak hal, berusaha untuk mengejar dan mewujudkan cita-cita. Isi kata-kata Penunjuk dalam PuisiSelama hari belum petang = selama masih ada waktu sebelum III Puisi Surat dari IbuJika bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !PenjelasanJika sudah pada saatnya pandangan sudah mulai kabur jika bayang telah pudar, itulah tandanya harus segera menentukan arah pulang. Untuk pulang, tentu semua anak, sebagai nahkoda akan dirinya sendiri yang telah berpetualang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita, sudah tahu pedoman. Seorang ibu akan selalu membuka pintu boleh engkau datang padaku. Isi kata-kata penunjuk dalam Puisiangin bertiup ke benua = maksudnya arah angin membawa kembali ke daratan, tidak lagi ke nahkoda sudah tahu pedoman = maksudnya semua orang yang pergi, tahu ke mana harus IV Puisi Surat dari IbuKembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”PenjelasanJika pada bait keempat, kata yang digunakan adalah boleh engkau datang padaku pada dasarnya dipersilakan. Boleh pulang, mau lanjut, juga tak apa. Karena sudah petang. Tapi, pada bait keempat, karena sudah kembali ke balik malam, berarti sudah pulang. Ibu akan memanggil anaknya kembali pulang, anakku sayang. Di sini sudah perintah. Untuk segera menepi, untuk kembali diceritakan kisah tentang ibu yang cinta padamu dan terlebih pada hidupmu. Cerita itu tak akan pernah habis, saking banyaknya meskipun diceritakan sejak malam hingga pagi kata penunjuk dalam puisijika kapalmu telah rapat ke tepi = maksudnya sudah sampai pada tujuan, sudah tidak lagi berlayar. Kesimpulan Isi Puisi Surat dari Ibu Karya ASrul SaniSetelah memahami masing-masing bait Puisi Surat dari Ibu, dapat kita tarik kesimpulan tentang puisi karya Penyair Asrul Sani tersebut bahwaSelagi masih ada waktu, masing siang hari. Masih muda, dan masih ada dukungan yang memungkinkan, kita harus selalu mengarungi samudera pengalaman dan samudera pengetahuan. Pengalaman yang akan mengantarkan kita untuk bisa bertemu dengan berbagai rupa manusia, mulai dari hutan rimba sampai samudera luas. Hal ini menggambarkan berbagai macam rupa manusia dan pengalaman hidup. Jika kelak, sudah sore, sudah cukup pengalaman dan pengetahuan. Bisa pulang ke ibu, kepada keluarga untuk mengabadikan cinta kepada orang tua, untuk berbakti kepada orang tua. Penjelasan Tambahan Puisi Surat dari IbuDalam memahami teks puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani Bukan Arsul, dulu pertama kali baca nama Penyair Besar di zamannya ini, saya sempat mengira namanya Arsul, dilihat dari judulnya sudah menggambarkan adanya 'jarak fisik'. Judul Surat dari Ibu menandakan si Ibu tidak sedang berkumpul dengan anak kesayangannya. Penggunaan kata 'surat' menandakan bahwa sang anak sedang berada jauh. Ketika hendak memberi tahu, ibu harus menulisnya dalam bentuk surat. Jadi secara keseluruhan, isi puisi tersebut menunjukkan bahwa ibu sedang rindu pada anak kesayangannya. Memberitahunya melalui surat, agar anak ke tepi untuk menemui tersebut, ditulis pada tahun 1948. Surat adalah media komunikasi jarak jauh yang bisa digunakan. Seandainya puisi tersebut ditulis hari ini, mungkin bisa berjudul "email dari ibu". Atau yang lebih jamak, "pesan dari ibu". Siapa tahu sang ibu menulisnya melalui chat. Untuk lebih puitis, mungkin juga judul Surat dari Ibu bisa menjadi Pesan Suara dari Ibu. Apapun itu, Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini menandakan betapa cintanya seorang ibu kepada anaknya. Meskipun sedang berada di tempat yang jauh, ibu selalu mengingatkan, membimbing, dan memberitahu. Meskipun itu harus melalui penjelasan tentang isi puisi Surat dari Ibu karya penyair Asrul Sani. .Semoga menginspirasi bahwa Cinta Ibu tak pernah bertepi. catatan diedit dan diperbaiki pada 13 Januari 2023.

kesimpulan dari puisi surat dari ibu